PDAM OKU Naikan Tariff 100 Persen Masyarakat Menjerit

oleh -23 Dilihat

Dermaganews.com – Puluhan warga masyarakat OKU yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli OKU (AMP-OKU) terdiri dari pria wanita, tua dan muda, kompak menggelar aksi damai dengan mendatangi kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) OKU, guna menolak kenaikkan tarif 100 persen lebih yang telah diberlakukan oleh PDAM OKU, Kamis (13/03/2025).

Kepada wartawan PDAM OKU menyampaikan telah menanggapi tuntutan aksi massa terkait kenaikan tarif air yang mereka berlakukan. Pihak PDAM OKU menyebutkan, melalui manajemen mereka menegaskan bahwa keputusan tersebut telah melalui prosedur dan aturan yang berlaku, dengan kajian matang serta persetujuan berbagai pihak terkait.

 

Menurut PDAM, kebijakan mereka menaikkan tarif hingga 100 persen lebih tidak diambil secara sepihak, melainkan berdasarkan analisis menyeluruh. Prosesnya mencakup konsultasi dengan Kementerian Dalam Negeri RI, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sumatera Selatan, serta perusahaan daerah air minum lain seperti Tirta Musi Palembang dan Tirta Lematang Lahat.

 

PDAM OKU juga mengatakan telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Pengawas Perumda Tirta Raja dan dipaparkan di hadapan Pj. Bupati OKU, yang kemudian menerbitkan SK Bupati OKU pada 28 November 2024 sebagai dasar hukum kenaikan tarif. Manajemen Perumda Tirta Raja juga telah melakukan sosialisasi kenaikan tarif sejak Desember 2024 hingga Januari 2025.

 

Terkait pengakuan PDAM OKU diatas, Elvis, salah satu aktivis Kabupaten OKU dari puluhan aktivis lainnya yang pro rakyat datang bersama peserta aksi puluhan massa warga masyarakat Kabupaten OKU, dalam orasinya Elvis menyampaikan apapun bentuk alasan jawaban dari PDAM OKU dalam hal menaikkan tarif PDAM hingga 100 persen lebih, sangat tidak berprikemanusiaan dan sangat tidak memihak rakyat kecil.

Baca Juga :  Ketua IPSI OKU Yudi Purna Nugraha pasangkan sabuk secara simbolis kepada siswa PSHT

 

“Apapun alasan mereka (PDAM, red) menaikkan tarif 100 persen itu saya menilai sangat tidak berprikemanusiaan dan sangat tidak memihak rakyat kecil. Dengan kondisi ekonomi keadaan sekarang sedang susah, mereka malah tega menaikkan tarif hingga 100 persen lebih yang diduga demi kepentingan golongan atau sekelompok oknum yang ingin menikmati atau mendapat keuntungan dari kenaikkan tarif ini. Sementara kita rakyat kecil menjerit menjadi korban keserakahan mereka,” ujar Elvis.

 

“Kami bersama pelanggan ini sebagai korban kezaliman PDAM OKU sangat keberatan atas kenaikan tarif yang lebih dari 100 persen tanpa kajian yang mendalam ini, tanpa pemberitahuan, dan tanpa dasar ini. Maka dari itu kami meminta dengan tegas, karena tarif sudah naik per Januari 2025 pada PDAM OKU untuk dibatalkan dan mengajukan penurunan tarif kembali ke Bupati OKU, supaya dibikin lagi Perbub (Peraturan Bupati, red) perubahan nya, agar di turunkan kembali demi masyarakat OKU,” tegas Elvis.

 

Orasi pro membela rakyat kecil juga disampaikan Amrul Alamsyah, SE., selaku ketua Dewan Pimpinan Cabang Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (DPC K.SPSI) Kabupaten OKU, pria yang akrab dipanggil Amrul ini menyampaikan penolakannya, dengan menegaskan tidak mendukung program PDAM terkait kenaikkan tarif 100 persen lebih.

 

Baca Juga :  Iin Irawan Nomor Urut Dua Siap Lahir Bathin Ikut Pilkades di Desa Rantau Panjang

“Dengan penuh pertimbangan dan kesepakatan bersama, kami Pengurus DPC KSPSI Kabupaten OKU menolak/tidak mendukung program kenaikkan tarif 100 persen lebih ini. Kesepakatan kami menolak/tidak mendukung lantaran kami melihat program tersebut tidak memihak kepada masyarakat kecil, khususnya pelanggan PDAM OKU yang tentunya akan terbebani dengan kenaikan tarif 100 persen yang diberlakukan, dan kami menilai keputusan tersebut kurang tepat ditengah kondisi ekonomi saat ini yang sedang tidak baik,” sebut Amrul.

 

Pengangguran, tambah Amrul, semakin banyak dan upah buruh masyarakat kecil dibawah upah minimum. Sementara kenaikan tarif 100 persen PDAM ini sangat tidak sesuai dengan penghasilan warga masyarakat OKU yang notabene nya kebanyakan buruh. Jika dibiarkan kenaikkan tarif 100 persen lebih ini, bukan berarti akan bisa menciptakan pelaku tindak pidana kriminal baru di OKU, lantaran pendapatan mereka tidak sesuai dengan pengeluaran,” ungkap ketua DPC K.SPSI OKU.

 

Pada aksi damai Tolak Kenaikkan Tarif 100 Persen Lebih PDAM OKU ini, dikordinatori oleh kordinator aksi, Yandri. Dalam orasinya Yandri yang juga merupakan salah satu dari sekian banyak warga masyarakat OKU yang menolak keras kenaikkan 100 persen tarif PDAM OKU ini dengan lantang menyuarakan, supaya PDAM OKU lebih peduli lagi dengan rakyat kecil, dengan kembali membatalkan tarif kenaikkan tagihan 100 persen pelanggan PDAM OKU.

 

“Meski aksi kami hari ini tidak mendapatkan jawaban memuaskan dari pihak PDAM, tapi kami sepakat jika satu bulan kedepan PDAM OKU tidak menurunkan kenaikan tarif 100 persen mereka, maka kami akan datang kembali dengan jumlah massa yang lebih banyak. Kami juga akan mengadakan posko pengaduan bagi masyarakat OKU, khususnya pelanggan PDAM yang keberatan akan kenaikan tarif 100 persen ini, untuk menjadi bahan kami berorasi didepan Bupati OKU nanti,” kecam Yandri.

Baca Juga :  Berburu Berkah Ramadhan Puslatpur bagikan Takjil Gratis

 

Hal senada juga disampaikan Hendri Marico kordinator lapangan aksi, yang menyesalkan tindakan PDAM OKU yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat kecil dengan cara menaikan tarif hingga 100 persen lebih. Yang mana, menurut Hendri Marico, program kenaikkan tarif 100 persen lebih ini tidak selaras dengan program Presiden RI, bapak Prabowo Subianto, yang menginginkan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.

 

“Kami menilai kenaikkan tarif 100 persen PDAM kita ini sungguh tidak pro rakyat kecil. Padahal kita ketahui, jika Pemerintah Pusat saja melalui program bapak Presiden RI Prabowo Subianto, mengeluarkan berbagai macam program pro rakyat kecil untuk mengurangi angka kemiskinan,” sebut Hendri Marico.

 

“Diantaranya, program memastikan akses pangan sehat dan bantu penyediaan pangan bergizi bagi kelompok rentan, program dukungan ketahanan energi, transisi ke energi terbarukan, kurangi impor dan tingkatkan efesiensi, juga program turunkan kemiskinan. Tapi kini PDAM kita ini seolah ingin mencekik warga masyarakat OKU, khususnya pelanggan mereka, dengan menaikkan tarif hingga 100 persen lebih. Maka dari itu, kita warga masyarakat OKU harus kompak melawan kezaliman ini,” tandas Hendri Marico. (Rill)

Print Friendly, PDF & Email

No More Posts Available.

No more pages to load.